loading...
Info ini merupakan kaedah bagaimana seorang wanita ataupun janda yang kehilangan suami untuk melampiaskan nafsu seks mereka agar tidak terjebak dengan gejala maksiat yang akan memburukkan lagi keadaan. Jika mampu menahan perasaan berahi yang datang bertahanlah. Berpuasalah jika ingin menahan nafsu.
Tetapi realitinya setiap manusia itu mempunyai tahap nafsu yang berbeza2. Ada yang kuat imannya untuk bertahan dan ada yang tidak mampu menahannya.Hanya yang menanggungnya sahaja yang merasainya. Yang tak melaluinya mana mungkin dapat merasainya. Bayangkan sekiranya pasangan yang baru mendirikan rumahtangga yang sedang rancak dalam hubungan seks tiba2 kehilangan pasangan. Takkan nak pergi cari lelaki untuk melampiaskan nafsu seks. Fikirlah tentang keluarga anda dan keluarga mertua anda. Jadi bagaimana untuk meleraikan gelora nafsu seks yang membara.......Sendiri fikir. Jangan sampai memudaratkan diri. Berikut adalah beberapa tips yang diambil dari blog rakan di seberang tentang cara2 masturbasi bagi wanita.
Berikut ini adalah metode masturbasi yang digunakan wanita dalam buku, The Hite Report oleh Shere Hite. Data tersebut dikumpulkan antara tahun1972 dan tahun 1976. Sementara metode-metode masturbasi kemungkinannya tidak dapat diubah, sejumlah wanita yang menggunakan suatu teknik khusus mungkin telah melakukannya, karena sikappara wanita terhadap dirinya sendiri dan tubuh mereka berubah seiring dengan waktu. Ditambah, para wanita lebih mudah memasukkan alat bantu seksual seperti vibrator dan dildos daripada yang mereka lakukan 20 tahun yang lalu. Metode-metode yang dijelaskan mungkin membantu membimbing para wanita dalam proses belajar mastrubasi, dan wanita-wanita tersebut mencari –cari untuk menemukan cara baru mencapai orgasme selama sendirian. Mastrubasi dalam suatu hal khusus yang tidak biasanya, setidaknya kurang membiasakan hal tersebut, cara untuk merasa “normal”. Jika tidak ada hal yang lainnya, kami lihat perbedaan besar dalam teknik-teknik.
Tipe 1A, Rangsangan Clitoris secara tidak langsung:
“Untuk mastrubasi, berfantasi, atau masuk kedalam keadaan bergairah secara mental adalah penting. juga, bagi saya. Menjadi sendirian adalah penting. Saya menggunakan ujung jari-jari saya untuk ransangan yang aktual, tetapi lebih baik memulainya dengan gerakan tepukan atau gerakan gesekan ringan pada daerah yang biasanya/umum. Dengan meningkatnya ransangan saya mulai bergerak diatas clitoris dan akhirnya mencapai klimaks dengan cepat, gerakan melingkar disentak-sentak melalui tudung clitoris tersebut. Biasanya kaki saya terpisah, dan pada kesempatan ini saya juga merangsang puting susu saya dengan tangan yang lain.”
“Jika saya dalam keadaan tergesa-gesa (mempersingkat waktu) saya gunakan vibrator pada dasar clitoris, dengan kaki terbuka. tetapi biasanya saya gunakan jari-jari saya menggesek sekitar dasar clitoris saya, dan saat saya mendekati orgasme, saya mengerakkan jari-jari saya dengan gerakan melingkar dibagian atas clitoris saya. Kaki saya selalu terpisah. Dan saya gunakan tangan lain sebagai alternatif karena satu bisa menjadi lelah. Tangan yang lain akan mengelus payudara saya atau bebas lepas. dan saya banyak gerakan tubuh saya saat saya mengalami orgasme.”
“Wow ! hebat ! biasanya saya berbaring pada pungung saya, kaki saya terpisah. Saya hampir selalu memakai celana dalam, karena mengesek clitoris itu sendiri secara langsung menggangu. Saya gunakan satu tangan, dua jari bersamaan, mengesek keatas dan kebawah dalam gerakan yang singkat pendek tepat pada clitoris saya. Saat saya mendekati klimaks, kaki saya cenderung terbuka lebar dan pinggul saya lebih miring keatas.Saya tidak bergerak berkeliling terlalu banyak tetapi kadang-kadang selama klimaks saya berguling dari satu sisi ke sisi lainnya”.
“Saya gunakan tangan saya dan imajinasi, dan kemungkinan telah mecoba setiap posisi dan gerakan yang terpikirkan ransangan dasar tetap sama. Saya gunakan jari-jari saya untuk merangsang clitoris, kadang-kadang memasukkan jari yang lain kedalam vagina saya pada waktu yang sama. Saya menyentuh hanya daerah alat kelamin saya saat masturbasi, karena saya tidak terangsang oleh sentuhan pada tubuh saya biasanya, sebagai mana saya jika pasangan saya menyentuh seluruh tubuh saya.”
“Saya merangsang clitoris pada sisinya dengan kaki saya terbuka, dan tidak bergerak kebagian lain tubuh saya. Hal ini saya pikir membuat clitoris saya masturbasi dengan sangat efisien tanpa rasa karena sesuatu yang lain (menyentuh seluruh tubuh saya, dan sebagainya.) akan membuat saya merasa sakit.”
“Saat saya masturbasi, saya dengan sederhana berpikir perangsangan pikiran secara local, kemudian sentuhan yang sangat singkat dengan jari-jari saya selesai, Ha! tak berbelit, bukan ?”
“Saya gunakan vibrator sederhana yang dioperasikan dengan baterai. Saya biasanya memberikan kesisi bagian kanan clitoris saya, menggunakan sedikit vulva gerakan melingkar. Saya mulai dengan melebarkan kaki saya, tetapi biasanya kaki saya berdempetan dengan tidak disengaja. Saya benar-benar berpikir apa yang saya pikirkan (hanya berfantasi dengan orang yang saya bayangkan saya sedang bersamanya) adalah lebih penting dari pada aspek-aspek secara mekanis.”
Tipe 1A, Rangsangan Clitoral Langsung:
“Saya gunakan jari-jari saya, diberi pelemba , untuk mengerakkan dan menggesek daerah diatas dan sekitar clitoris saya. Tangan saya yang lain menarik bibir clit, tetap menjaga ketegangan yang lembut pada daerah clitoris. Saya pilih mengesek clitoral secara cepat dengan gesekan yang lebih lama dari jalan masuk vagina (Sebenarnya, “menggosok” hampir merupakan kata yang tepat, semenjak itu hingga sebelum orgasme, hingga ketika saya sangat basah.) Kaki saya terbuka lebar, lutut saya diatas, bukan gerakan seluruh tubuh sampai orgasme, saat terjadi kejang yang hebat diseluruh tubuh dan pinggul saya.”
“Saya mastrubasi dengan hanya satu tangan –sebagain besar disekitar kepala clitoris saya, kemudian secara berangsur-angsur beralih keatas kepala– selalu dengan gesekan kebelakang dan kedepan. Tangan yang lain membantu untuk memegang kulit dengan sentuhan yang tegas bisa dicapai. Sebagai alternatif saya membuat kaki-kaki saya bersentuhan dan terpisah.”
“Saya berbaring pada punggung saya dengan kaki bersentuhan keras/erat. Saya gunakan tangan kiri saya untuk menarik bagian atas dari alat kelamin saya dengan keras dan terpisah sehingga saya bisa gunakan tangan kanan saya untuk menggerakkan clitoris saya. Saya gunakan gerakan yang melingkar dimulai pelan–pelan dengan tekanan yang ringan, dan kemudian meningkatkan tekanan sampai saya mulai menjadi orgasme. Saya turunkan sesuai sensasi yang saya harapkan sampai orgasme lengkap. Jika saya ingin merasakan lagi saya memulainya kembali.”
“Saya masturbasi dengan sikat gigi listrik. Saya letakkan lap pencuci badan yang lembut pada sikat gigi dan melumasi clitoris dengan lation. Saya berbaring pada punggung saya dengan kaki terbuka. Dengan tangan kiri saya. Saya lebarkan labia untuk memeperlihatkan clitoris, dan saya memegang vibrator dengan tangan kanan saya dan dengan lembut menekannya pada clitoris saya. Kadang-iadang saya bergerrak naik dan turun, kadang-kadang saya meninggalkannya pada satu titik, tergantung pada apa yang dirasakan enak. Tetapi saya tidak pernah benar-benar bergairah sampai saya mulai berfantasi. Saya tidak menggerakkan pinggul. Aksinya adalah seluruhnya dengan tangan / vibrator dan clitoris saya.”
“Saya gunakan hanya jari-jari saya. Tangan kiri saya memegang bibir bagian luar vagina saya yang terbuka, dan jari telunjuk tangan kanan dan jari kedua menggesek sisi kanan dari clitoris. Kadang–kadang saya menggesek naik turun, tetapi biasanya saya menggesek dalam gerakan melingkar dengan pelan. Kaki saya tertutup erat, tegang dan lurus. Kadang-kadang saya melakukan ini dengan berbaring pada perut saya, tapi tidak biasanya. Ini sangat lebih keras. Saya biasanya melakukan hal itu setelah saya melakukan masturbasi beberapa kali dan saya masih frustrasi. Saya tidak bergerak banyak berbeda dengan mengalami orgasme dengan pasangan, dan saya juga membuat sedikit keributan/ suara.”
Tipe 1A1, Rangsangan Clitoris dan Kadang-kadang Penetrasi Vaginal:
“Saya biasanya masturbasi dengan cara menggerakkan daerah clitoral dengan lembut, bukan secara langsung pada clitoris, tetapi pada kulit diatas dan disekitarnya; kemudian saya menempatkan jari-jari sekitar clitoris dan menggerakkan ke belakang dan kedepan dengan berirama dengan sedikit tekanan. Oleh karena itu, untuk mencapai orgasme, tekanan adalah faktor pertama, gerakan yang berirama adalah yang lainnya. Dan perlindungan clitoris dari rangsangan secara langsung adalah yang lainnya.Yang terakhir ini ditingkatkan dengan cara menggunakan kulit disekelilingnya yang merangsang clitoris. Akhirnya, mengencangkan dan konsentrasi pada orgasme membantu hal ini terjadi. Kadang-kadang saya memasukkan jari saya dalam vagina saya karena ini rupanya untuk menstabilkan clitoris dan sedikit menggairahkan kaki saya terpisah. Saya tidak bergerak terlalu banyak.“
“Saya biasanya mulai menggesek clitoris pada sisinya, dengan jari saya. Kadang-kadang saya gunakan kaca dan melihatnya saya berdiri didepan kaca besar. Kemudian, biasanya karena jari saya tidak benar-benar membuat saya merasakan dengan sangat, saya gunakan vibrator. Kadang-kadang saya membaca pornografi, kadang-kadang saya berfantasi. Kadang –kadang saya menggunakan baby oil dan menggesek payudara saya dan perut. Saya gerakkan vibrator keatas dan kebawah sepanjang celah diantara kaki. Satu kaki biasanya dengan lutut diudara kaki yang lainnya terbuka lebar, diatas tempat tidur. Saya gerakkan tubuh bagian bawah kearah atas untuk bertemu dengan gesekkan vibrator kearah bawah kadang-kadang sanya menjilati jari-jari saya dan membasahi pentil saya. dan hanya manipulasinya ,mengguncangnya sekeliling disekitar. Kadang-kadang menggerakkan vibrator kedalam dan keluar vagina saya, seperti gesekan memutar.”
TRANSLATE"My earliest masturbation was with tub water, and later with my hand, which is what I still do. I use the middle finger of my right hand in vigorous up and down motions which speed me up even more toward climax. Sometimes I put a finger deep inside my vagina with my thumb maintaining clitoral contact. Recently, since reading the literature, I have tried contracting my vaginal muscles, which does seem to enhance the act. Sometimes I will thrust my whole body up, moving with my feet under my behind, ending up with my chest and torso and sexual area pushing up and facing the sky. My greatest release is with my legs pushed way apart to give the sensation of the greatest opening. I once tried a cucumber, and also a vibrator, but that gave me the feeling I was out of myself a little - not just me, that is."
Type 1A2, Clitoral Stimulation and Vaginal Penetration Always:
"I put one finger on my clitoris and with the other I move a bottle in and out of my vagina (a plastic bottle). I have my legs apart at first until I orgasm, and then I put them together. First I rub my clitoris and then insert the bottle. When I come I close my legs with the bottle in me as far as it will go."
"I use my fingers first to penetrate my vagina, for purposes of enlarging the sensation in the general area, but then for orgasm I lightly and then more firmly rub my clitoris in a circular or up and down motions. With my other hand (left hand0, I'm generally turning the pages of the pornography book I'm reading. Yes, it's awkward. Legs apart."
"I fantasize first until I am lubricated. Often I tease myself and hold off touching until I am quite aroused. Sometimes I rub my whole body on the bed, lying on my stomach, and occasionally come that way, but usually I am on my back. First I caress the outer labia, then around the clitoris, using a circular motion, then I insert a finger in my vagina, while laying on my back or side, and move with it. I can come very quickly if my legs are together, but there is a better orgasm when my legs are apart and I work harder for it"
“Saya mulai dengan rangsangan manual terhadap clitoris saya. Kemudian merangsang keduanya clitoris dan vagina secara bersama. Kadang-kadang saya menggunakan satu jari/jari-jari saya (jari pertama dan kedua atau hanya yang kedua saja) dari tangan yang lainnya untuk rangsangan vagina. Kadang-kadang saya gunakan sebuah objek. Biasanya yang yang benar-benar bundar, pegangan sikat rambut yang lembut (tidak ada tambahan dildos untuk saya, terima kasih) untuk rangsangan vaginal. Saya tetap bertahan tentang menyebut bahwa saya menggunakan sesuatu yang lain dari tangan saya. Diantara semua teman-teman rupanya menjadi sesuatu tabu yang tidak dibicarakan berlawanan dengan semua hal-hal yang “ tidak alami”. Saya tidak memiliki tanda-tanda jimat. Saya tidak menjilati diri saya sendiri. Ini hanya lebih mudah. Sulit untuk mencapai bagian dalam vagina sendiri. Pergelangan tangan saya menjadi lelah, khususnya jika saya terlambat mengalami orgasme. Juga saya kira saya menemukan kebutuhan perangsangan vagina yang juga tidak sesuai dengan bagaimana pun saya kadang-kadang juga sensitive terhadap hal tersebut.”
Tipe 1A3, Perangsangan Clitoral dengan Penetrasi Vaginal saat Orgasme:
“Saat saya masih kuliah, saya masturbasi dengan memegang kedua tangan saya diantara kaki-kaki saya dengan sangat erat dan dengan lembut mengguncangkan seluruh tubuh saya. Sekarang saya biasanya menggunakan jari-jari saya untuk menggesek seluruh daerah kelamin saya dalam gerakan melingkar. Saya biasanya meletakkan satu atau dua jari kedalam vagina saya sebelum orgasme untuk merasakan kontraksinya”
“Hanya sebelum saya klimaks saya sering kali meletakkan beberapa jari-jari saya kedalam mulut vagina saya untuk merasakam klimaksnya. Tidak hanya untuk melihat jika terjadi orgasme: hal ini sangat menyenangkan secara seksual.”
Tipe 1A4, Telapak tangan pada Clitoris, Jari-jari didalam Vagina:
“Saya menahan telapak tangan saya yang tipis pada daerah clitoral, dan jari-jari dimasukkan dalam vagina saya sekitar 1 inci atau lebih dan hanya memijatnya dengan lembut.”
“Saya mulai menggerakkan pembukaaan vagina, kemudian memasukkan dua jari-jari kedalam vagina saya dan merangsang clitoris saya dengan telapak tangan saya dengan gerakan menepuk yang sangat cepat. Kaki saya satukan. “
“Saya gunakan satu tangan dan menggenggam kemaluan, tangan saya gemetar hingga saya merasakan kehangatan, kemudian membuka labia saya dengan satu jari, dan membasahinya naik turun, kemudian memasukkan satu jari kedalam vagina saya dan menggerakkannya naik turun dengan cepat selagi telapak tangan saya menggetarkan kemaluan. Kaki saya buka lebar.”
“Saya mengusap putting susu saya untuk memulainya, dan melihat pornografi kemudian dengan lembut saya memijat kemaluan saya sampai saya biasanya bergairah kemudian memasukkan jari-jari saya kedalam vagina dan pada waktu yang sama menggesek clitoris saya telapak tangan saya. Kadang saya menghisap dengan penis karet.”
Tipe 1A, Rangsangan Clitoris dan Penetrasi Anal:
“Sewaktu pikiran dengan sexy pasti melintasi tekanan darah saya terasa seperti terjadi peningkatan. Detak jantung saya tiba-tiba menjadi cepat dan keras. Clitoris saya menebal dan dalam beberapa detik vagina saya menjadi licin. Saya gesek clitoris saya dengan telunjuk dan atau tengah jari tangan kanan saya dan menggerakkannya kedalam dan keluar pada kecepatan berapa yang saya inginkan. Alat kelamin saya mencapai dua atau tiga tingkat dari intensitas ketebalannya- setiap ketebalan lebih kebelakang dan kedepan. Kadang–kadang saya gunakan barang–barang rumah tangga yang mempunyai ukuran penis, untuk penetrasi.”
“Saya masturbasi dalam ruangan gelap. Saya kadang-kadang membaca literatur yang erotis. Khususnya berorientasi pada anal (anus). Saya merangsang diri saya sendiri dengan jari yang berpelumas atau kuas sabun vagina atau sebuah semprotan air atau ujung suntikan. Saya biasanya membuat gerakan melingkar pada daerah kemaluan saya dengan satu tangan dan menyentuh anus saya dengan tangan lain, kadang-kadang memasukkan jari saya atau sebuah objek kedalam dubur saya. Ini tidak masalah jika kaki saya berdempetan atau terbuka. Saya bergerak sedikit sekali.”
“Kadang-kadang saya gunakan jari-jari saya pada clitoris saya dengan satu berada dalam vagina saya, satu pada daerah anus (anal), atau hanya pada clitoris. Biasanya saya gunakan satu dari dua ukuran vibrator- yang kecil untuk anus saya dan yang besar untuk vagina saya. Satu tangan digunakan pada clitoris yang lainnya memegang dua vibrator pada tempatnya kaki biasanya terbuka gerakkan melingkar.”
Tipe 1B, Rangsangan Clitoris dan Vulva:
“Pahami ini. Saya gunakan sisi dari pisau cukur listrik wanita untuk masturbasi. Saya gesek keatas dan ke bawah dan sisi samping dan gunakan tangan yang lain untuk merangsang pinggir lingkaran vagina.”
“Saya gunakan jari-jari utama saya. Saya mulai dengan mengusap lembut tubuh saya dan payudara saya, organ-organ kelamin saya. Kadang-kadang saya gunakan dua tangan pada alaat kelamin saya, tetapi tidak selalu. Saya coba menunggu sampai saya merasa lembab sebelum menyentuh diri saya. Karena jika saya tidak dalam keadaan lembab saya biasanya sulit dalam mencapai orgasme. Sehingga saya gesek dan gerakkan organ-organ saya bagian luar, dengan lembut. Dan mengangkat kaki saya keudara (terbuka lebar) dan kemudian menggesek dengan sedikit lebih hebat. Dimana menuntun saya untuk orgasme atau orgasme berulang kali. Rupanya hal ini perlu untuk mengangkat kaki saya atau saya akan mengalami orgasme. Saya seringkali ingin tahu jika wanita yang lainnya melakukan hal yang sama.”
Tipe 2A, Merangsang Clitoris selama Berbaring Pada Perut:
“Saya gunakan jari telunjuk saya. Saya berbaring pada perut saya dan memeluk bantal dengan tangan saya yang lain. Saya gunakan gerakan melingkar dan gerakan naik turun pada clitoris saya dan biasanya menjaga kaki saya sedikit terbuka, tetapi katika saya lebih mendekati orgasme, saya merapatkan kembali keduanya. Kadang-kadang saya bergerak banyak dan di waktu lain hanya bergerik sedikit.”
“Saya masturbasi sebagian besar perut saya dan gunakan tangan saya untuk merangsang clitoris saya dalam gerakan keatas dan kebawah, menggunakan jari tengah saya, jari telunjuk dan jari manis. Tangan kiri saya menimang-nimang payudara saya. Saya bergerak banyak dalam gerakan berputar dan keatas dan kebawah. Saya merasa banyak dan berkata “fuck”. Saya tetap membuka kaki saya dipermukaan dan ketika saya merasa diri saya mengalami orgasme. Saya rapatkan kaki saya dan menarik tubuh saya keatas dari lantai dan tempat tidur, apapun itu. Kadang-kadang saya masturbasi dalam keadaan bediri dan gunakan gerakan yang sama dan bergerak cukup sedikit. Kadang-kadang saya masturbasi pada punggung saya dan menemukan bahwa sulit mencapai orgasme dengan cara demikian.”
“Saat masturbasi, saya berbaring dengan perut saya dengan kaki-kaki sedikit terbuka, menggunakan kedua tangan. Kuku-kuku jari tangan kanan memberikan tekanan langsung pada kemaluan, dengan tangan kiri lebih menambah tekanan langsung pada tangan kanan saya. Gerakan dari gerakan kedepan kebelakang cukup cepat memeberikan pergeseksn clitoris yang saya inginkan.”
“Urutannya: Saya letakkan handuk diatas tempat tidur, letakkan vibrator keatas handuk dengan pulsator (pembagi getaran) menunjuk keatas (pulsator mempunyai diameter mangkok penggetar sekitar 1 inchi). Saya berbaris cukup tepat pada perut saya dengan lengan saya dan kaki membentuk huruf V, dengan pulsator bekerja pada area kemaluan. Saya tidak menggunakan tangan-tangan saya sampai mendekati orgasme, saat saya sedikit menggerakkan vibrator dengan tangan kiri sehingga tepat pada tempat yang benar. Sesaat sebelum orgasme, tangan dan leher saya menjadi kaku dan tangan saya kearah udara sesaat sebelum saya gerakkan tangan kiri saya untuk memainkan vibrator pada waktu kritis.”
“Saya masturbasi pada perut saya dengan dengan tangan kanan saya diantara kaki-kaki saya dan dengan lembut secara melingkar memijat clitoris saya. Saya jarang menyentuh payudara saya atau bagian lain tubuh saya karena saya telah menemukan bahwa secara fisik itu sedikit kecil untuk saya.”
Tipe 2A1, Berbaring diatas Perut dengan Penetrasi Vagina Berkala:
“Saya masturbasi pada perut saya dengan kedua kaki berdempetan, menekan clitoris saya dengan kedua jari tangan (jari-jari telunjuk dan tengah), satu diatas yang lainnya. Kadang-kadang saya membuai payudara saya atau pantat saya dengan satu tangan, atau memasukkan jari-jari kedalam vagina, tetapi tidak biasanya. Saya kurang banyak bergerak dibandingkan dalam melaksanakan hubunngan intim.”
“Saya berada pada perut saya berbaring dengan bantal diantara kaki-kaki saya, menggeseknya melawan bantal atau juga menggunakan jari-jari saya. Tubuh saya kaku dan mengeras katika saya menggesek clitoris saya dengan gerakan melingkar. Tangan yang lain berada pada puting susu saya, mencubitnya, dan kadang-kadang saya menggunakan vibrator pada vagina atau pantat saya. Kaki bervariasi.”
Tipe 2A2, Berbaring pada Perut dengan Penetrasi Vagina:
“Saya berbaring dengan perut saya dengan kaki sejauh mungkin terbuka dan meletakkan sekitar 3 bantal dibawah saya untuk melengkungkan punggung saya. Saya memijat tubuh saya pada daerah alat kelamin dan memasukkan jari tengah dari satu tangan kedalam vagina dan menekan tangan yang lain dengan keras melawannya pada daerah clitoris saya. Cara ini saya bisa merangsang dengan kuat keduanya clitoris saya dan mulut rahim (yang seringkali sensitif tetapi tidak sesensitif clitoris) napas saya menjadi pendek-pendek dan terengah-engah dan tubuh saya mulai berguncang dan berkontraksi dengan keras. Ketika tubuh saya melemah pada jari dan tangan dibaliknya. Saya mencoba menggunakan 2 atau 3 jari, tapi hal ini tidak menguntungkan kemudian tidak meningkatkan gairah sejauh yang dilakukan dengan 1 jari.”
“Saya gunakan tangan saya memulai dengan gesekan yang biasa diseluruh diri saya untuk menghangatkan tangan-tangan saya dan tubuh saya, kemudian saya bergerak pada selangkang kaki dan dengan pelan-pelan memberikan tekanan dengan ujung-ujung dari ke-4 jari. Kemudian saya balik dengan perut saya. Saya mulai menggunakan gerakan melingkar dengan dua benda diantara jari-jari saya. Dengan tangan kanan saya memeriksa untuk melihat apakah vagina saya basah, dan berfantasi. Saya terus merangsang clitoris saya dengan tangan kiri dan kemudian memasukkan 2 jari-jari kedalam vagina saya. Saya suka lipatan-lipatan dan crevasses. Sangat hebat merasakan sesuatu didalam tubuh saya sendiri. Saya juga kadang-kadang merangsang pembukaan urethra, tapi hal itu bisa menyakitkan. Kaki saya biasanya tertutup, tapi kadang-kadang terbuka. Jika saya tidak mengalami orgasme dengan cara demikian, kemudian saya memegang seluruh otot-otot saya di kaki dan pantat saya, dan saya kadang-kadang mulai menggerakkan seluruh tubuh saya keatas dan kebawah, atau mungkin hanya mengerakkan tangan saya. Saya seringkali menikmati pantat saya keluar dari bawah penutup-dinginnya udara merangsangnya atau mungkn ini adalah hasrat yang dikeluarkan, saya betul-betul tidak bisa berkata-kata. Bagaimanapun, kembali pada perut saya benar-benar menambah kemampuan saya untuk mencapai jari-jari saya lebih dalam kedalam vagina saya.”
Tipe 2B, Rangsangan Clitoral/Vulva selagi Berbaring diatas Perut:
“Pada perut saya dengan kedua tangan (satu diatas yang lain) penutup daerah alat kelamin sebelah luar saya, bibir yang lainnya tertutup. Saya dengan lembut menekan daerah tersebut dengan jari-jari menekan melawan arah kurva belakang bibir dan telapak tangan saya menekan ke depan dan tulang kemaluan. Kaki berdempetan. Saya telah melakukan hal ini setiap hari sejak saya berumur empat atau lima tahun. Saat pasangan saya bergabung dia berbaring dipunggung saya dan membantu saya menekan.”
“Saya menggunakan kurva plastik punggung, bukan pelapis, dari vibrator kecil, saya lebih menyukai ini karena saya sangat jarang memiliki periode waktu yang lama sendirian menggunakan metode manual, yang saya temukan terlalu lambat dan tidak semenarik dan lebih melelahkan. Saya termasuk orang-orang yang memegang vibrator lebih dan kurang kuat dibawah saya ketika saya berbaring menghadap ke bawah, dan menggerakkan tubuh saya keatas saya dan berputar. Saya gunakan itu saya khusus melawan arah dengan clitoris saya dan bibir vagina. Saya senang kaki saya berhimpitan. Cara mengontrol jumlah sentuhan dengan vibrator. Kadang-kadang saya bergerak cukup hebat, kadang-kadang sangat sedikit. Lebih bergairah, lebih banyak gerakan.”
“Saya berbaring pada perut saya dengan bantal diantara kaki saya memulai pada punggung saya dan jenis sekumpulan yang ada ditengah-tengah. Tangan saya dibawah bantal dibawah daerah clitoral, dan saya mengbungkuk kearah bantal dengan berirama. Kemudian saya meletakkan vibrator saya diatas clitoris saya dan sementara itu yang lainnya tetap, saya mengesek melawannya beberapa saat, sampai saya begitu lengket saya harus membalikkannya, disaat tangan kiri saya siap atau bermain dengan clitoris saya atau daerah vaginal saya. Ini sangat erotis sangat penting bahwa tangan kanan saya tetap menjaganya dari getaran terlalu banyak (alasan untuk bantal). Kadang-kadang vibrator menunjuk kearah kiri, kadang-kadang kearah anus. Kaki-kaki saya berdempetan erat dan saya berfantasi. Kadang-kadang saya tepukkan vibrator dengan cara khusus.”
Tipe 2B1, Merangsang Clitoris/Vulva selagi Berbaring pada Perut dengan Penetrasi:
“Saya tempatkan vibrator saya pada clitoris dan labia minora saya dan jalan mudah berdempetan, khususnya dengan pergelangan kaki disilangkan (ini membuat tegangan otot-otot lebih hebat dan memuaskan hasrat refleks untuk menentukan lutut-lutut saya bersamaan). Saya terlebih dulu menyentuh payudara dan perut saya, tetapi rupanya hal itu berlebihan. Dan saya dulu menggerakkan tangan–tangan saya lebih banyak daripada gerakan tangan saya, sekarang saya bergerak lebih banyak.”
Tipe 3, Menusukkan kedalam sebuah bantal atau benda lain yang lembut:
“Saat saya masturbasi, saya biasanya berbaring telungkup dengan beberapa pakaian, seperti selimut atau seprei, yang ditarik bersamaan sehingga terdapat gundukan dimana saya mengegesek maju mundur.”
“Saya berbaring pada perut saya dengan beberapa bahan yang tertarik kuat-kuat diantara paha saya dan menekannya melawan seluruh daerah kemaluan saya, kemudian mempelantingkan tubuh saya dengan lembut sampai orgasme.
“Ya, saya menikmati masturbasi. Saya telah masturbasi sejak masa kanak-kanak dan tidak melihat alasan-alasan apapun untuk menghentikannya. Bagaimanapun, saya senang melakukan seks dengan pasangan karena saya senang bersama-sama. Saya selalu mengalami orgasme dan biasanya beberapa kali, tergantnug mood saya. Saya tidak melakukan masturbasi seperti orang lainnya yang pernah saya dengar. Saya membuat gumpalan ditempat tidur kira-kira besarnya seukuran kepalan tangan (saya dulu menggunakan kepala teddy bear saya yang malang, tetapi sejak saya bertambah tua untuk tidur dengan teddy bear, gumpalam seprei telah mencukupi) dan kemudian berbaring pada perut saya dibagian atasnya agar menekan clitoris saya. Saya kemudian menggerakkan pinggul saya dalam gerakan memutar sampai klimaks-sangat mudah. Ini bekerja dengan kaki terpisah atau berdempetan- satu kaki juga, meskipun saat saya terutama sekali berada dalam kondisi hiruk pikuk, keduanya bersamaan kadang-kadang terasa lebih baik. Saya biasanya mengakhirinya daripada dengan berat saya pada kedua lutut saya dan siku, sehingga saya tidak bisa melakukan terlalu banyak dengan kedua tangan saya.”
“Saya silangkan kedua kaki saya, mendorong punggung saya kearah objek yang lembut (bantal yang terbaik) dan berfantasi. Ini adalah saya yang coba dan benar. Saya betul-betul menikmati sentuhan terhadap diri saya, tetapi tidak sebagus cara ini. Saya betul-bertul bergerak sedikit sekali, hanya telah siap untuk orgasme saya bergerak dengan gerakan yang betul.”
“Mastrubasi: Saya biasanya “membuat gumpalan” sebuah bantal atau menggulung jubah mandi atau bahkan tas laundry- saya mengendarainya seperti seekor kuda, menekan kearah bawah dan secara cepat naik dengan mudah-menekan lebih keras dan lebih keras lagi. Dengan atau tanpa berpakaian.”
Tipe 3, Menusuk kedalam sebuah Bantal atau Benda Lembut yang lain dengan Penetrasi Vagina:
“Berbaring pada perut saya dengan sesuatu yang kecil (seperti sebuah Tampax) dalam vagina saya dan sebuah bantal dikepit diantara kaki saya, saya bergerak kearah atas dan bawah dengan pelan-pelan, kemudian lebih cepat dan lebih keras. Urutannya seperti ini - Saya memasukkan objek, berguling diatas bantal, kemudian bergerak dengan berirama sampai mengalami orgasme.”
Tipe 3, Menusuk Melawan Benda ketika Bergantung:
“Saya berdiri diatas kursi dengan sandaran belakang kursi yang menonjol tetapi rendah dan pertama-tama mengesek melawan kearahnya kemudian menaikkan diri saya sehingga saya berada diatasnya, dan bergerak kearah bawah. Metode ini memberi banyak kebebasan bergerak untuk tubuh saya, yang mana yang saya sukai. Pertama-tama saya mempelajarinya ketika kanak-kanak saat bermain diatas kursi yang dimikili oleh ibu saya.”
“Saya menarik diri saya keatas dengan pelan-pelan melawan arah bak kamar mandi, dan menekan kemaluan saya melawannya dengan sangat keras. Bak tersebut adalah perangsang karena terasa dingin. Kadang-kadang saya memutar kedua kaki saya untuk menekan lebih keras, dan kadang-kadang “ memukul-mukul” nya untuk mengetarkan vulva.”
"“Saya biasanya menggantung diri saya melawan sebuah furniture (perabot) dan mengesek diri saya melawan furniture tersebut dalam gerakan keatas dan kebawah, pelan-pelan gerakan melingkar. Saya tidak pernah mendengar dilakukannya hal seperti ini sebelumnya dan saya tidak tahu dimana saya mendapatkannya, tetapi pada usia muda ini diberikan saya orgasme yang cepat, atau beberapa orgasme. Ini adalah cara yang bagus, ini hanya memberikan anda berulang-ulang pada telapak-telapak dari tangan anda.”
Tipe 4, Menyilangkan Kaki dan Mengencangkan Otot-otot Paha dan Pinggul:
“Saya berbaring pada punggung saya, dengan kedua kaki saya berdempetan, dan bergerak cukup sedikit sampai tepat sebelum saya mengalami orgasme; kemudian saya cukup kaku, menekan vagina saya disisi bagian dalam, bergerak perlahan-lahan. Tetapi ini merupakan rangsangan clitoral dan penekanan yang dibagian dalam membuat saya mengalami orgasme. Saya menekan seluruh daerah pinggul dengan cara itu dan sisi yang berdampingan dari pantat saya menjadi sangat kencang kaku.”
“Saya masturbasi dengan cara mengesekkan kedua paha saya bersama-sama. biasanya dengan berbaring, tetapi ini bisa dilakukan dengan duduk (didalam kantor, diatas bis, dan lain-lain). Saya mengeseknya dengan berirama, memberikan tekanan yang halus pada clitoris. Tegangan secara berangsur-angsur terbentuk untuk mencapai suatu orgasme.”
“Saya berbaring diatas tempat tidur, mengunci kedua pergelangan kaki saya bersama-sama, dengan berirama menekan kedua paha saya bersama-sama, berfantasi dan kadang-kadang menyentuh puting saya jika saya mengalami kesulitan mencapai orgasme dengan hanya menekan paha saja.”
“Saya menyilangkan kedua kaki saya dua kali-begitulah, menyilangkannya dan melipat satu pergelangan kaki disekitar kaki yang satunya lagi, yang menciptakan tekanan pada daerah clitoral. Saya tidak pernah menggunakan tangan untuk menyentuh diri saya- tidak harus. Saya menekan kedua kaki saya sampai saya mencapai orgasme, bergerak hanya sedikit. Saya sangat mudah mengalami orgasme.”
“Saya berbaring (sebagian besar saat saya mandi) dan menyilangkan kedua kaki saya; saya mengusap payudara saya dan sedikit bergerak keatas dan kebawah ketika rangsangan terbentuk. Saya tetap menekan payudara saya dan kemudian saya mengalami orgasme.”
Tipe 4, Dengan Bantal, Handuk, atau Objek lain yang ditahan diantara kaki:
“Mula-mula saya mendapat rangsangan juga dari luar atau mengatakan pada diri sendiri cerita-cerita atau fantasi, kemudian saya berbaring dan meletakkan lengan kanan saya melalui selangkang pada pinggang saya atau merendahkan lengan saya pada labia dan clitoris saya (Saya bisa juga berpakaian atau telanjang) dan tangan saya atau pergelangan kaki saya atau betis saya dan mendekatkan paha saya pada lengan saya. Tangan kiri saya menopang saya (jika berbaring pada sisi samping saya), atau cara lainnya. Bermain dengan puting susu saya. Saya guncang pinggul saya atau panggul saya untuk pergesekan. Kadang-kadang saya gunakan jari-jari saya atau tangan untuk labia saya, pada clitoris saya, atau naik ke vagina saya.”
“Saya ikat sebuah selimut dan seprai, tempatkan bagian tersebut diantara kedua kaki saya, yang saling menekan dengan rapat sekali, dan kemudian saya mengesekkan seprei tersebut kedalam dan pada kemaluan saya khususnya clitoris saya, tidak menggunakan tangan, hanya gerakan pinggul dan kaki saya mulai berfantasi sebuah situasi dan mengalami orgasme dalam beberapa menit kemudian.”
“Kaki saya disilang ketika saya mengepit erat suatu objek yang menyentuh clitoris saya dan jalan masuk ke vagina saya seperti benda/objek yang sedikit dipanjangkan. Biasanya saya tetap menempatkannya diluar pakaian dalam saya. Saya jarang menggunakan tangan saya, saya hanya menekan kedua paha saya yang paling atas bersama-sama pada labia saya. Masturbasi saya adalah pada dasarnya hanya penempatkan benda-benda dan menggoyangkan bagian panggul saya, bagian penekanan pada kedua paha saya yang paling atas berlawan labia saya.”
“Saat saya mastrubasi, saya biasanya menekan keras kedua kaki saya bersamaan (atau saling melilitkan disekeliling satu sama lain) dan menggunakan sebuah handuk, menekannnya berlawanan pada clitoris saya secara berirama sampai saya mengalami orgasme.”
“Saya menggunakan sebuah handuk atau objek lainnya yang kokoh tetapi lembut. Saya memegangnya diantara kedua kaki saya lainnya yang kokoh mengesekkannya naik dan turun atau menekannya dengan kedua paha saya. Saya bisa sedikit terangsang oleh gesekan jari-jari saya secara langsung pada alat kelamin saya, tetapi tidak bisa menyentuh clitoris saya, kerena terlalu sensitif. Kenyataannya, saya lebih baik menggunakan celana ketat pendek sehingga saya tidak menjadi terlalu dirangsang secara langsung. Kedua kaki saya harus menjepit sebuah bantal. Tidak akan bisa terpisah. Saya bergerak cukup banyak tetapi tidak perlu oleh karena itu saya menyukai tidak menggunakan penutup, bagian pantat saya dan kaki saya, khususnya terlihat.”
Tipe 5, Pijatan Air:
“Saya masturbasi hanya dengan air dan shower. Saya mengerahkan pada clitoris (kelentit) saya, kedua kaki terbuka/ terpisah. Kadang-kadang saya memasang sebuah selang karet dan duduk pada sisi bak mandi dan mengunakan aliran air yang tetap. Atau saya berbaring pada bak mandi dan membiarkan air shower menimpa clitoris saya jika cukup keras.”
“Saya berbaring dalam bak mandi pada punggung saya dengan aliran air yang deras pada vagina saya, kemaluan, dan clitoris saya. Lebih keras tekanan dan lebih panas air, maka lebih cepat orgasme.”
“Saya membuka kepala dari shower saya untuk membiarkan aliran air yang kuat keluar. Saya membiarkan bibir vagina memeperlihatkan clitoris saya. Air bisa dibuat sedikit digerakkan untuk menggoda dam memperpanjang kenikmatan. Saya biasa melakukannya dengan berdiri. Berbaring akan lebih bagus, tetapi anda harus melihat rambut dan wajah anda basah. Orgasme ini berhasil membawa semuanya pada saya, dan bisa menjadi orgasme yang berulang-ulang.”
“Saya masturbasi dengan air lebih disukai aliran setengah inci dilengkungkan sehingga pantat saya tidak menghentikan aliran. Kaki saya bertahan didinding dan terpisah sekitar 2 kaki panjangnya dan berbaring dengan punggung saya.”
“Kadang-kadang saya membuat diri saya mengalami orgasme dalam bak mandi. Pertama-tama saya membangkitkan gairah saya dengan jari-jari, kemudian saya membiarkan air mengalir dan masuk kedalam posisi akrobatis sehingga vagina saya secara langsung berada dibawah tekanan rendah pada clitoris saya. Saat saya menjadi bergairah saya jalankan air dan membiarkan air menghantam masuk kedalam vagina saya dan kemudian saya mengalami orgasme dan ini merupakan perasaan yang sangat fantastis.”
Tipe 6, Hanya Pemasukan pada Vagina:
loading...